
Kalau kalian termasuk orang yang persistence atau kekeuh sama suatu prinsip, mati – matian akan berusaha dong tetap berusaha bertahan dengan keyakinan tersebut? Keyakinan disini bukan dimaksut agama ya, lebih ke… kebiasaan deh, atau suatu hal yang sudah nyaman kamu lakukan.
Jadi sebenarnya mau cerita gini; saya adalah salah satu diantara ratusan juta nasabah bank biru yang kantor pusatnya satu gedung sama mall Grand Indonesia (tau banget dong, ini bank apa HAHA). Menggunakan keuntungan dan segala fasilitasnya semenjak tahun 2011. Kartu debitnya saya punya, kartu kreditnya juga sempat bikin. Kartu pembayaran untuk parkir dan toll juga dari provider bank ini.
Selain itu, hampir di semua titik ada ATM dari bank ini. Promo nya di tenant – tenant mall atau restoran juga banyak. Waktu jaman sekolah di Singapur, saya selalu minta transfer uang bulanan ke bank ini aja karena biaya adminnya murah dan kurs nya juga rendah, asik banget kan?
TAPII, selama lebih dari sepuluh tahun saya nggak pernah daftar aplikasi m-banking di bank ini. sama sekali! Alasannya karena dulu jaman saya single saya boros buanget. Saya hobi banget belanja, ya beli baju, makeup, atau barang yang sebenernya nggak penting. Gaji saya 10 koma lah dulu. Belum tanggal 10 udah koma, hahaha *receh ya :p Nah, nggak punya m-banking aja saya boros, walaupun harus bersusah – susah jalan dan cari ATM buat transfer, terus apakabar kalau saya punya itu aplikasi?
Akhirnya saya putuskan saya nggak akan punya aplikasi tersebut walaupun saya sering diketawain dan dicap manusia jadul sama orang – orang terdekat.
Sampai akhirnya, dua bulan yang lalu saya memutuskan untuk bikin m-banking di kantor cabang di gedung kantor. Loh kenawhy??
Pertama, semenjak ngantor di tengah SCBD dihitung – hitung naik kendaraan umum lebih murah. Apalagi depan gedung langsung stasiun MRT. Pernah saya kehabisan saldo kartu pembayaran dan nggak ada ATM di bawah stasiun. Untungnya ada temen bareng dan saya lihat sekarang mudah sekali bisa mengisi kartu lewat handphone.
Kedua, setelah menikah dan kemarin sempat tidak bekerja, saya ternyata sudah jauh lebih pintar dalam mengatur keuangan *ehem muji diri sendiri gapapa dong, ya*. Plus, sekarang uangnya sudah nggak disimpan dalam satu rekening dan sudah paham tentang investasi. Jadi yang ada di dalam rekening bank biru ini benar – benar untuk keperluan sehari – hari dan saya jatahin.
Terahir, semenjak pandemi semua orang pilih cashless daripada menerima uang kas. Canggihnya lagi, pedagang kaki lima sekarang sudah ada QR code yang mana kita cukup scan kode tersebut lewat aplikasi digital perbankan dari smartphone kita.
Kalau lagi jajan bareng teman atau butu transfer ke tenant, saya sekarang bisa bilang “pake m-banking aja”. Dasar norak, setiap kali bilang kayak gitu rasanya saya tech savvy banget yaa HAHAHA.
Jadi, ada hal baru apa yang akhirnya kamu lakukan?
Tepat banget kalau sekarang bikin M-banking karena kemana-mana beneran praktis banget kalau punya M-banking, Kak 🥺. Bahkan kalau di Jakarta, nggak perlu bawa dompet, asal bawa hp aja udah bisa hidup di jalanan 🤣. QRis ini benar-benar penemuan yang muktahir 😆
Kalau aku, baru-baru ini coba berpergian sendiri. Awalnya aku takut canggung sih, tapi setelah 3x pergi sendiri, eh malah nyaman 😂. Masih ada rasa takut sih, tapi udah ga terlalu canggung dibanding pertama kali mau coba pergi sendiri wkwk
LikeLike