
Dapat subjek menuliskan fakta tentang diri sendiri di tantangan kali ini bikin saya flashback ke masa – masa saat menjadi job hunter. Tiap kali mendapat tawaran interview, para recruiter tidak lupa selalu menanyakan pertanyaan tersebut, dan di awal saya sempat bingung mau jawab apa. Nggak mungkin, dong nyebutin sifat jelek di depan recruiter.
Setelah berkali – kali diminta ngomongin diri sendiri, ternyata masih aja loh sulit rasanya. Kirain dengan adanya blog yang lebih personal bikin lebih mengenal sama kepribadian sendiri, eh ternyata masih tetap blank 😂.
1. Can’t start the day without rice
Dari kecil, saya dibiasakan harus sarapan dengan menu nasi. Bisa nasi goreng, nasi hainan, atau nasi putih dengan lauk – pauk lengkap. Sangat Indonesia sekali hahahaha!
Kebiasaan ini akhirnya bikin saya merasa nggak kenyang kalau belum sarapan nasi. Sereal atau roti sama dengan cemilan, jadi ujung – ujungnya saya sering merasa ngantuk karena kena double carbo di pagi hari.
2. Never bored with sate dan soto
Masih berhubungan dengan makanan. Kalau ditanya apa makanan yang nggak akan pernah bosan saya makan, jawabannya sate dan soto. Terutama soto, apapun namanya (entah itu Soto Kudus, Soto Banjar, atau Soto rumahan buatan Mami yang paling the best) pasti akan saya lahap.
Untuk sate, sampai sekarang saya baru pernah makan sate yang biasa dijual di pasaran saja nih. Favorit saya sate maranggi. Dimakan dengan nasi tutug oncom wuih rasanya nikmat banget. Duh, malem – malem ngomongin makanan bikin saya jadi laper lagi deh hahaha.
3. I love Disneyland
Salah satu wishlist yang (jika Tuhan berkehendak) dan bisa diwujudkan suatu saat adalah to visit all Disneyland – either Park or Resort – around the world before 40 years old. Kedengarannya kok childish banget ya, sudah mau kepala tiga tapi masih senang main – main ke Disneyland lol.
Eits, sedikit cerita, jadi asal mula Disneyland ada itu karena pendiri taman bermain tersohor di dunia itu – Walt Disney – ingin membuat suatu tempat yang bisa dikunjungi oleh semua umur, dari yang kecil hingga yang tua. Itu sebabnya menurut saya Disneyland nggak hanya diperuntukkan untuk anak kecil. Tapi juga menarik untuk yang sudah lanjut usia.
Kalau ditanya mana yang paling ingin saya kunjungi, jawabannya Disneyland Annaheim dan Disney Resort Shanghai. Sebagai pecinta tokoh Mulan (nggak pake Jameela, ya!), dengar – dengar hanya di Shanghai lah merchandise Disney Princess Mulan banyak dijual.
Doakan semoga keinginan saya terkabul yaa! *please jawab Aamin dari tempat pembaca masing – masing*
4. (Dulu) nggak suka sama anak kecil
Anak kecil itu berisik dan nyebelin. Paling nggak bisa, deh kalau disuruh mengakrabkan diri sama manusia paling rese di muka bumi ini. Kalau ada anak kecil yang ngegeratakin barang, auto melotot deh mata ini.
Itu tapi dulu.
Semenjak punya anak jadi lebih berempati sama mahluk cilik tidak berdosa ini. Suka tidak suka, saya harus belajar memahami perilaku mereka. Pandangan tentang ‘anak kecil itu menyebalkan’ sekarang berganti kepada ‘anak – anak itu belum terarah emosinya, maka itu kita yang harus belajar memahami.
Bukan berarti saya nggak pernah marah loh, ya. Kesal itu pasti pernah. Itu juga yang jadi tujuan blog ini kan, buat saya numpahin segala unek – unek, termasuk kalau lagi kesel sama anak 😝 Tapi tiap kekesalan akhirnya membuat saya lebih mau beraabar menghadapi mereka. Nggak mau, dong kalau anak sendiri dimarahin sama orang lain.
5. Pernah bercita – cita menjadi Kriminolog
Dari SD, saya sudah dicekokin Papi yang suka sama film – film dengan genre thriller dan murder investigation. Hobi dari Papi ini akhirnya bikin saya juga ketagihan menikmati semua film dengan genre tersebut.
Jadi, apakah karena hobi menonton ini yang bikin saya kepingin jadi ahli di dunia kriminalitas?
Oh bukan, saudara – saudara. Berawal dari pernah naksir sama senior di SMA, yang mana saat saya kelas 1 si senior ini duduk di bangku kelas 3. Begitu angkatan cowok ini lulus, pihak sekolah punya tradisi untuk mengumumkan semua alumninya yang berhasil masuk ke Universitas Negeri. Termasuk si kakak kelas ini, dia berhasil masuk ke jurusan Kriminologi di Universitas Indonesia.
Lalu, jurusan ini terdengar asing namun menarik buat saya. Saya langsung cari tahu sedalam – dalamnya sampai beli buku teori dasarnya segala. Semakin saya baca rasanya semakin saya suka. Apalagi, sempat saya tonton sebuah film (yang saya lupa judulnya apa) dimana seorang agen CIA disitu adalah lulusan Kriminologi. Yes, abis itu cita – citanya lebih tinggi lagi kepingin jadi lulusan terbaik supaya bisa direkrut sama Interpol HAHAHAHA.
Cita – cita tersebut pupus lantaran sepupu saya yang sudah duluan kuliah bilang kalau tidak semudah itu meskipun sudah ada di jurusan Kriminologi. Kemampuan negara kita belum semaju dan secanggih itu untuk disamakan dengan yang saya lihat di film – film. Belum lagi, sepupu saya cerita kebanyakan lulusannya malah banting setir ke industri lain saat mereka masuk ke dunia kerja.
Sampai sekarang saya masih suka sama genre film itu tapi sama sekali nggak nyesel karena gagal kuliah Kriminologi, kok. Soalnya malah lebih cinta sama kehidupan sekarang sih hehe.
6. Pernah ikut kuis televisi dan Menang!

Ada yang tahu kuis Ranking 1 di Tr*ns TV nggak sih? Yang pembawa acaranya Sarah Sechan dan Ruben Onsu dulu. Iya, saya pernah menjadi salah satu peserta di acara tersebut.
Ceritanya, dulu komunitas tempat saya menari menawarkan anggotanya untuk ikut serta ke acara tersebut. Mereka mencari 20 orang dan iseng – iseng saya mendaftar. Ternyata saya terpilih dan diminta datang ke studio syuting hari Jumat pukul 7 malam. Pas banget di hari tersebut saya flight Palembang – Jakarta jam 2 siang.
Ternyata oh ternyata, pesawatnya delay! Saya masih ingat kami baru berangkat jam 4 sore. Setibanya di Soetta hari sudah jam 5 dan saya harus menempuh perjalanan dari Soetta ke lokasi syuting di Cawang. Tau dong, yaa hari Jum’at tuh macetnya di Jakarta hell banget! Sepanjang perjalanan hati gelisah banget.
Sampai Cawang sudah pukul 7 lewat dan ternyataaa.. syutingnya diundur jam 9 malam! Wah, saya lega luar biasa. Jujur disitu saya sebenarnya sudah nggak enak badan karena kecapekan. Saya cuma duduk sambil pegang segelas teh hangat yang diberikan salah satu teman, sambil memperhatikan peserta lainnya sibuk membaca semacam ensiklopedia dunia.
Syuting dimulai jam 9 malam. Semua pertanyaan yang dilontarkan saya jawab sebisanya. Banyak peserta yang masih bertahan, sampai akhirnya tibalah di Babak Uji Coba. Dimana salah satu pembawa acara melakukan percobaan dan kita diminta menebak hasilnya. Disinilah banyak yang berguguran dan nggak disangka saya berhasil menjawab pertanyaan tersebut. Kagetnya lagi, saya berhasil menjadi juara 2 dan membawa pulang uang tunai sebesar 5 juta rupiah! Jujur yang tadinya saya ngantuk dan meriang langsung merasa sehat 🤣.
7. Punya lebih dari 100 lipstik
Iya iya, saya juga bingung ini kenapa impulsif sekali. Tenang, saya sudah mulai insyaf kok semenjak pandemi ini. Kebanyakan sudah mulai saya berikan ke saudara dan Mami, juga ada yang saya jual di lapak barang second.
***
Seru ya, ternyata membuka fakta tentang diri sendiri. Jadi kayak kenalan dan recall hal – hal menarik yang ada, dan saya pun suka baca fakta personality dari orang lain.
Yuk, sharing juga fakta menarik dalam diri kalian 🙂
I love theme park too! Rasanya hepi banget kalau main ke theme park 😆 cuma aku belum pernah ke Disneyland 😂 paling mentok Dufan, itu juga udah bikin hepi banget sih Kak wkwk
Kalau Kak Ayu punya cita-cita jadi kriminolog karena film, aku pernah punya cita-cita jadi arkeolog karena film 🤣 ngebayangin gali-gali terus nemu fosil tuh seru kayaknyaa. Tapi nggak diseriusin soalnya kata orangtua kalau jadi begituan, di Indonesia susah 😂
LikeLike