(Katanya) Restu Orangtua Itu Nggak Penting

Hampir setahun yang lalu, saya pernah follow suatu akun instagram tentang self love – relationship management. Berawal dari sebuah post di bagian explore, terus merasa ‘bagus juga nih kata – katanya’ berlanjut ke dive deeper to their feeds. Ternyata isinya bagus, tujuan mereka adalah bikin perempuan lebih independen. Lalu akhirnya saya pun memutuskan untuk klik follow.

Suatu hari, mereka bikin pembahasan tentang restu orang tua. Ternyata disitu mereka menjadi tim kontra,yang mana menurut mereka restu orang tua tuh hari gini nggak begitu diperlukan. Takut salah paham, saya putusin dulu baca baik – baik sampai habis. Siapa tahu click bait, ya kan lol.

Ternyata bukan. Mereka betul – betul berpendapat restu orang tua hari gini tuh udah nggak perlu – perlu amat. Kenapa harus bergantung sama keputusan orang lain kalau suka sama seseorang? Toh hidup – hidup elu, yang demen elu dan yang jalanin ke depannya juga elu.

Selanjutnya saya cari tombol unfollow karena seperti kata Om Bagus Netral, sorry, kita tak sejalan, sepertinya kita tak sepaham (MANA DISINI YANG DULU DENGERINNYA NETRAL HAHAHA 😂).

Saya nggak setuju sama sekali dengan pernyataan akun tersebut. Buat saya, restu orang tua itu penting karena saya mengalaminya sendiri.

Dulu, waktu saya punya hubungan sama orang – orang sebelum Adit, Papi – Mami tuh sulit sekali untuk welcome dengan barisan para mantan ini. Bahkan waktu saya bilang berniat untuk serius dengan seseorang, Papi bilang “kamu udah yakin? Coba berserah diri lagi deh sama Tuhan”. Berulang kali jawabannya selalu sama.

Eh dasar kepala batu, saya skeptis dan merasa ‘yakin’ dengan keputusan saya jadi lanjut aja lah sama si orang ini, walaupun sepanjang kisah pacaran ya isinya berantem dan nangis bombay. Udah ngelakuin apa yang disuruh yaitu dengan solat istikharah dan setiap kali setelahnya adaaaa aja ditunjukkin suatu hal yang bikin ribut. Entah doi ketauan bohong lah, habis bikin masalah lah, pokoknya petunjuk itu ada. Tapi balik lagi ke poin awal; saya kepala batu.

Singkat cerita karena tidak adanya restu itu ya kami pisah. Terus saya ketemu Adit dan langsung disetujui orangtua saya. Nggak sampai setahun kemudian saya dan Adit akhirnya menikah. Sampai sekarang dan semoga sampai maut memisahkan (mohon untuk masing – masing yang membaca postingan ini meng-Amin-kan).

Kesimpulannya, menurut saya restu orangtua itu sangat penting. Saya pernah diskusi sama Adit dan dia pun setuju. Reaksinya waktu saya cerita soal akun tersebut adalah

“Mungkin admin akun itu lahir dari jamban, bukan dari rahim Ibu”. Well said, Babe 🙂

Di lingkungan saya, ada sekitar beberapa orang yang pernikahannya bermasalah karena tidak direstui entah ayah atau ibu mereka. Ada yang akhirnya bercerai, ada juga yang terlalu sering bertengkar dan sebetulnya sudah merasa hubungannya toxic sekali, namun berusaha bertahan demi anak. Kondisi terakhir ini kan jadinya nggak enak banget yah. Anyway, teman saya yang mengalami konflik itu sempat bilang “Nyesel kenapa dulu gue nggak dengerin Nyokap gue aja yang minta cari cowok lain aja”.

Kejadian lain terjadi pada Tantenya teman saya. Dari dulu dia nggak pernah disetujui orangtuanya untuk nikah sama lelaki pilihannya. Sampai akhirnya dia berhasil meyakinkan mereka pun, di hari pernikahannya, sebelum ijab kabul tiba – tiba Ibunya bilang gini “Nggak apa kalau sekarang kamu mau lari dan batalin pernikahan. Nanti biar Mama yang hadapi tamu – tau di luar”. Ironis.

Buat yang mau tau nasibnya sekarang gimana, mereka sudah lama bercerai. Suaminya KDRT dan pernah mencabuli ART mereka.

Dari kejadian di atas, saya jadi paham ketika orangtua tidak setuju dengan sesuatu ya pasti ada alasan kuat. Menurut si anak pasangannya sekarang baik, belum tentu ketika menikah akan tetap baik – baik saja. People’s change.

Terus gimana kalau misal nggak direstui hanya karena masalah pasangannya kurang tajir?

Positifnya tiap orangtua cuma ingin anak mereka mendapat yang terbaik. Nggak pengen lah anaknya nanti hidup kekurangan, hidup susah terus jadi bergantung sama orang lain. Mereka mau lihat anak – anaknya bahagia.

Di agama saya disebutkan restu orangtua adalah restu Tuhan juga. Logis, karena kan anak adalah titipan Tuhan.

Inti dari postingan ini jadinya apa? Nggak ada hahahaha. Saya gemas aja sama pernyataan akun instagram itu. Kalau marah – marah sendiri terlalu sayang aja, makanya saya tulis di blog :p.

19 thoughts on “(Katanya) Restu Orangtua Itu Nggak Penting”

  1. Anak saya pernah hampir ndableg. Saya lalu nangis depan dia, bilang gini:”Ada doa yg dikabulkan Allah swt, ditunda, dan tidak dikabulkan. Mungkin doa Ibu ditunda, belum dikabulkan”…(trus aku nangis bombay dan semua bawang²nya). Dia nangis juga, kaget kalik, mana ada Ibu nangis dpn anak…Trus putuslah, do’i nya juga ga direstui ama ortunya.
    Kalo suami sih reaksinya marah. Anak kalo ortu marah, bawaan-nya kepala batu. Tapi ternyata beda, waktu aku nangis syediiiih.
    FYI, apaan sih yg jadi masalah? Beda agama.
    Btw…sesuai permintaan, aku mengaminkan doamu. Semoga langgeng ya kalian…

    Like

  2. Bener. Hal yg sama juga terjadi di aku. Makanya apa2, sampe hal sepele pun kalo orangtua bilang gak, ya aku gak akan lakuin. Karna biasanya kalo aku gak nurut, adaaaaa aja kena batunya.

    Jadi aku penasaran, apakah nanti aku akan gitu juga ketika sudah jadi orangtua?😂

    Liked by 2 people

  3. Semoga langgeng sampai akhir usia ya mba Ayu dan pasangan. Amiiin 😍

    Eniho, saya pribadi termasuk pro restu orang tua, biar bagaimana pun orang tua yang sudah membawa kita ke dunia, dan kadang orang tua bisa melihat lebih baik dari pada mata anaknya yang lagi cinta buta 😂 semisal restu belum didapat, yaaa usaha dulu sampai dapat tapi kalau gagal, sebaiknya memang pisah 🙈

    Walau saya bisa paham kenapa beberapa orang merasa restu orang tua nggak penting-penting amat, mungkin bisa jadi hubungan dengan orang tua memang nggak baik dari awal. Seperti satu teman saya, yang menikah tanpa restu karena sudah lebih dari 10 tahun putus hubungan dengan orang tua entah karena apa. Kalau sudah begini, saya hanya bisa mendoakan mereka baik-baik saja 💕

    Like

  4. Aku ikut meng-aminkan kak Ayu. Semoga langgeng terus sampai maut memisahkan ya 🙏🏻

    Menurutku restu orangtua itu penting. Baik dalam hubungan ataupun hal lain karena doa orangtua itu menurutku sangat manjur dan cepat dijabah Tuhan. That’s why doa dan dukungan mereka sangat diperlukan biar jalannya mulusss, lancar seperti toll hahaha.

    Like

    1. Hai Liaa,
      Aamiin. Terima kasih lho sudah diaminkan hehe.

      Ya betul, restu orangtua tuh berguna sekali untuk segala aspek bahkan untuk kita mau ujian aja kalau di doakan rasanya lebih mudah kan pas ngerjain soal

      Like

  5. Semoga langgeng ya mbak Ayu dan suami. Soal restu orang tua, kayaknya masih baca-baca dan ngamati dulu mbak. Apalagi kalau sampai kejadian, gimana ya itu ngejalaninnya

    Like

  6. …mohon untuk masing – masing yang membaca postingan ini meng-Amin-kan..

    Saya beneran men-gamin-kan loh mbak. Semoga langgeng sama suaminya…

    Berbicara mengenai restu orang tua, saya sepakat sama mbaknya. Itu adalah sesuatu yang amat penting, apalagi ini konteksnya misal, ke pernikahan. Akan jadi kehidupan rumah tangga seperti apa yang jika orangtua tidak menyetujui pasangan kita. Sudah pasti tidak akan bahagia, itu..

    Like

  7. Hallo Kak Ayu. Terima kasih sudah memposting ini. Saya setuju dengan Kak Ayu. Saya juga dulu begitu gegara kuliah gak di setujuin sama ortu ya akhirnya dari awal pendaftaran pun sulit dan gagal. Hihii tapi mau menjalankan apapun asal ada ridho dan juga restu dr ortu semuanya terasa ringan dan mudah. Aamiin semoga rumah tangga Kakak langgeng hingga maut memisahkan 🙂

    Like

  8. wah, dulu juga saya dan suami hampir nggak direstui sama orangtuaku, tapi dengan kegigihan dan keyakinan yang teguh, akhirnya suami mampu meluluhkan hati mereka, agak sedih juga kalo inget masa-masa itu, hihi…

    Like

  9. Mantap bgt mba! Postingan di akun IG itu mancing orang untuk ga taat sama orangtua. Udalah rendah kepercayaan anak terutama remaja sama orangtua (ada y krn mmg orangtuanya tidak membentuk trust anaknya sejak kecil), eh dikomporin malah. Parah

    Like

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s