Reading List in August

Hola!

Minggu lalu nulis tentang daftar tv series dan film yang saya tonton bulan lalu, kali ini saya mau ngasih tau buku apa saja yang saya baca di bulan Agustus.

Sebulan yang lalu sempat beres – beres rumah dan numpukin buku – buku yang belum selesai dibaca atau yang nggak pernah dibaca sama sekali, dan ternyata BANYAK BANGET ASTAGA. Ada kali lebih dari sepuluh. Entah itu buku beli di book fair macam BBW atau Gramedia Sale, maupun buku yang dihadiahkan Papi dan Suami.

Then i set a little goal to become a quality reader. Pelan – pelan habiskan baca buku yang sudah ada. Diharamkan untuk membeli buku lagi dalam bentuk fisik maupun ebook hahahaha.

Nah berikut daftar buku yang saya baca di bulan lalu dan juga mini review nya.

HER – Pierre Alex Jeanty

Sengaja baca ini duluan karena isinya sedikit lol. Setelah baca pun kesan saya hanya “Oh, udah habis bukunya” dan lalu biasa aja.

Nggak ada yang istimewa sih dari buku ini, malah terkesan ‘meh’ buat saya. Buat saya lho, ya. Ini harus ditegaskan sekali dan maaf untuk fans Pierre Alex Jeanty.

Gimana ya, buku ini bercerita dari perspektif seorang laki – laki yang suka sama wanita yang dulunya pernah terluka. Si wanita ini digambarkan dari sifat, bentuk badan, dan kebiasaannya secara mendetail.

Gombal, tapi cenderung cowok suka ngatur banget euy. Soalnya ditulis juga perempuan harus begini dan begitu. Padahal di satu sisi penulisnya menuliskan tentang perempuan yang patah hati, tapi di satu sisi lain dia terlalu mendikte.

This is Me Letting You Go – Heidi Priebe

Untuk yang lagi belum move on dan merasa terpuruk banget karena ditinggal orang yang disayang, ini bagus banget buat dibaca.

Cara penulisan Heidi Priebe ini kayak ditujukan memamg untuk pembacanya sebagai support system. Mulai dari awal kita dibiarkan merasakan lagi memori indah tentang orang yang sudah pergi. Orang yang menurut kita tepat namun ternyata dia cuma ‘mampir’ saja di kehidupan kita.

Lanjut dengan diminta untuk menghadapi hal terburuk saat detik – detik hubungan di ujung tanduk, terus ditemani merasakan patah hati sampai akhirnya kita diminta untuk mencintai diri sendiri dan bangkit dari keterpurukan.

Bahasanya nggak ‘deep’, malahan kayak ngobrol aja. Ada part yang bikin senyam – senyum sendiri, merasa terharu, sampai affirmasi positif untuk menghargai apa yang sudah dilewati.

Dayat : Kumpulan Cerita Orang – Orang Keren Bernama Dayat – Pidi Baiq & The Rumpies Club

Buku ini isinya kumpulan cerpen dan beberapa komik tentang semua orang bernama Dayat. Ceritanya pun bermacam – macam mulai dari tentang humor, romansa, sampai horror.

Beli buku ini di Big Bad Wolf karena pas liat yang nulis Pidi Baiq. Tau dong ya kalau Pidi Baiq itu penulis novel Dilan. Saya waktu sekali lihat langsung merasa yakin kalau bukunya akan absurd namun bagus khas Pidi Baiq. Dan ternyata tebakan saya benar.

Meskipun ada tema selain romansa, komedi, dan lain – lain, tapi buku ini banyak mengambil latar belakang cerita tentang ghaib. Saya orangnya memang takut nonton atau baca horror, jadi waktu untuk baca buku ini saya khususkan di siang hari hahahaha 😝.

Why Men Love Bitches – Sherry Argov

Saya baru sadar baca buku ini nggak selesai terus bukunya hilang lupa naro dimana. Pas kemarin bongkar – bongkar gudang terus nongol bukunya. Girang banget karena buku ini saya temuin secara nggak sengaja waktu di Bandara Juanda, Surabaya.

Pernah baca atau dengar buku berjudul Why Men Marry Bitches? Nah sebelum itu keluar, buku ini sudah didistribusikan duluan tapi sayangnya nggak se terkenal Why Men Marry Bitches.

Bitch disini bukan dalam konotasi negatif ya. Sherry Argov sendiri menjelaskan di bagian awal bahwa Bitch itu artinya perempuan mandiri, berprinsip, dan tahu kualitasnya untuk bikin cowok tergila – gila. Lawan kata dari Bitch itu Nice Girl, yaitu cewek yang obsessed head over heels sama pasangannya.

Dibilang serial bareng buku keduanya Sherry Argov sih kayaknya nggak ya. Bahasannya hampir mirip, yaitu isinya banyak tips dan trik menghadapi laki – laki yang lagi pedekate sama perempuan, yang diadaptasi dari perspektif kebanyakan laki – laki. Bedanya yang ini lebih general ke hubungan, sementara WMMB lebih banyak saran untuk cewek – cewek yang ngebet banget minta dinikahin.

Bahasa Sherry Argov tuh santai tapi tepat sasaran. Terus banyak sindiran yang terjadi di keseharian kita. Termasuk salah satu self – help book yang ringan menurut saya.

The Little Book of Skincare : Korean Beauty Secrets for Healty, Glowing Skin – Charlotte Cho (Re-read)

Buat para skincare junkie, pasti udah nggak asing lagi ya sama nama Charlotte Cho. Penggagas dari website informatif mengenai kecantikan dan perawatan kulit The Klog dan pemilik skincare company dari Soko Glam.

Cerita sedikit, pertama kali saya baca buku ini waktu jaman mahasiswa. Jadi saya lagi sebel banget sama temen sekamar yang setiap hari pacaran melulu sementara saya mesti LDR *iri bilang, bos!* lolol. Terus pagi – pagi saya ngacir ke Kinokuniya Takashimaya dan nemuin buku ini. Habis itu saya numpang baca sampai setengah buku setelah di ahem – ahem sama pegawainya hahaha. Akhirnya, karena nggak enak saya beli lah bukunya. Bagus sih soalnya.

Buku ini sangaat informatif isinya from A to Z dan menurut saya bisa disebut ‘kitab’ untuk pecinta skincare Korea. Bagi yang baru mau tahu serba – serbi skincare dari awal; mulai dari tipe jenis kulit, kandungan produk yang cocok, sampai produk yang direkomendasikan oleh Charlotte sendiri.

Selain informasi tentang kecantikan, di dalamnya juga ada cerita tentang Charlotte sejak pertama kali dia diajarkan tentang pentingnya merawat kesehatan kulit oleh ibunya sampai cerita Soko Glam bisa terbentuk. Mungkin seperti mini autobiografi ya.

***

Kurang banyak ya bukunya?. Lumayan ah, buat saya yang sambilan ngurus ‘terrible two’ 😛.

Dari judul buku di atas ada yang pernah baca salah satunya, atau bahkan sudah pernah baca semuanya? Sharing yuk di kolom komentar 🙂