
Semenjak sulit beraktivitas di luar rumah, nonton adalah salah satu Me time yang paling saya nikmati selama pandemi ini berlangsung.
Banyak sekali aplikasi nonton berlangganan yang bisa dinikmati, tapi satu – satunya saluran televisi berlanggananm yang saya punya hanya Netflix. Alasannya karena kadang film atau serial tivinya banyak yang kurang seru dan kebanyakan bisa saya tonton di HBO Go.
For your information, kalau kamu berlangganan Firstmedia bisa gratis nonton di HBO Go lho.
Pernah sih saya langganan Viu hanya karena waktu itu sedang marak euforia A world of Married Couple dan saya FOMO jadi merasa harus nonton juga lol.
Ehh sebelnya sekarang serial AWOM sudah ada di Netflix dong -____-
Di postingan kali ini saya mau sharing di bulan Agustus kemarin saya nonton apa saja di Netflix.
THE POLITICIANS (Season 2)

Serial televisi ini diperankan oleh aktor dan aktris favorit saya. Ben Platt dari Pitch Perfect, Zoey Deutch dari Set It Up, Lucy Boynton dari Bohemian Rhapsody, dan Gwyneth Paltrow dari Marvel Series. Ditambah lagi, Ryan Murphy, yang menjadi sutradara Glee dan 9-1-1 menjadi salah satu penyumbang ide untuk jalan cerita serial ini. Call me I’m biased, but i feel so delighted when i watched it!
Di season kedua ini bercerita tentang Payton Hobart (Ben Platt) yang berencana maju menjadi Senator di New York setelah beberapa tahun yang lalu dia kalah di pemilihan Dewan Siswa atau semacam Ketua OSIS di sekolahnya. Payton bersama beberapa orang temannya; Astrid, McAfee, James, Skye, dan Infinity serta pacarnya Alice bersaing untuk mengalahkan lawannya Dede Standish di pemilihan senator.
Saya sempat ikut terharu saat di akhir episode Dede Standish menangis saat Payton menyanyikan lagu dan pada akhirnya memilih untuk menyerahkan posisi senator ke Payton.
Sayang, walau satu episode lebih pendek namun jalan ceritanya ikut lebih singkat. Padahal, ada beberapa hal yang layak diceritakan lebih lanjut lagi. Seperti tiba – tiba Dede Standish berhasil menjadi wakil presiden dan hidup sudah maju dua tahun lebih cepat sampai akhirnya ia memutuskan untuk maju ke pemilihan Presiden. Like how did she ended up in white house?
Ditambah, Astrid yang menghilang dari cerita setelah dari klinik aborsi. Oh by the way, Astrid ceritanya hamil anaknya Payton bersamaan dengan Alice yang juga mengandung anak dari Payton.
Untuk sebuah film bertema politik, tergolong nggak berat menurut saya. Di dalamnya tidak ada kekerasan fisik dan pembunuhan.
Bagian favorit saya adalah ketika saat pemilu, seorang ibu dan anak yang berbeda pilihan akhirnya berdamai dan si ibu menerima perubahan dari anak muda, yaitu Payton sebagai calon Senator New York.
AH BOYS TO MEN 2

Nah ini yang saya tunggu – tunggu 😀
Lanjutan dari film yang pertama, di film ini diperlihatkan Ken Chow yang sifatnya berubah setelah dia berusaha untuk keluar dari National Service (NS) dengan cara jatuh sakit yang akhirnya malah menyusahkan banyak orang dan malah bikin Ayahnya kecelakaan lalu lumpuh dan terkena stroke.
Ken Chow yang tadinya apatis, malas – malasan, dan childish berubah menjadi orang yang disiplin, bijaksana, dan setia kawan. Ternyata perubahannya ini disadari juga oleh Platoon Sergeant-nya, Alex Ong.
Buat yang nggak pingin nonton film berat dan baru pertama kali nonton film Singapura, Ah Boys To Men bisa jadi pilihan.
Adegan favorit saya ada dua. Pertama, ketika para NS Boys teman – temannya Ken Chow libur dan membantu IP Man ngerjain pacar dan selingkuhannya dengan cara melemparkan mobil selingkuhannya dengan kotoran. Asli deh itu kocak banget sampai ke adegan kejar – kejarannya juga bikin ngakak!

Kedua, ketika Ken Chow memeluk ayahnya seusai bertugas di hari ulang tahun Singapura. Bikin mewek banget apalagi pas Ayahnya nangis karena terharu yang lihat sikap anaknya sudah berubah dewasa.
Sama saya suka banget waktu Ken Chow dibebas hukuman oleh atasannya tapi dia malah bilang begini :
I joined the fight because I saw my friends being beaten up and the army always says leave no man behind
Ken Chow, Ah Boys To Men 2
THE UMBRELLA ACADEMY (Season 2)

Jujur nonton ini awalnya karena tahu serial ini diadaptasi dari komik aslinya yang ditulis oleh Gerard Way vokalisnya My Chemical Romance dan I’m a die hard fans of them (mantan anak emo lololol).
Ternyata jadi suka karena ceritanya beda sama cerita superhero lainnya.
Bercerita tentang tujuh kakak – beradik yang diadopsi oleh orang tajir nyentrik, Reginald Hargreeves di tahun 1989 dan masing – masing memiliki kekuatan super yang berbeda – beda. Setelah mereka berhasil kabur dari ‘hari kiamat’ di tahun 2019 di season yang pertama, mereka bertujuh terjebak dan terpencar di tahun 60-an. Ternyata, di tahun 60 pun mereka lagi – lagi harus melewati ‘doomsday’.
Sejujurnya aku agak bingung menjelaskan japan ceritanya karena di serial ini ada lembaga pencabutan nyawa (yes, it’s weird) dan di serial ini mereka menemukan saudara kedelapan mereka yang diculik salah satu pembelot di lembaga tersebut.
Keanehan film ini ditambahkan lagi dengan endingnya. Misi mereka menghentikan kiamat ternyata merubah hidup mereka juga. Berubahnya gimana? Hmmm better nonton sendiri aja deh yaa 😆.
MILF

Sebuah Film Perancis menceritakan tentang Cecilé, Elise, dan Sonia yang berusia paruh baya. Awalnya Cecilé bertujuan untuk membersihkan rumah liburan peninggalan suaminya yang sudah meninggal karena rumah tersebut akan dijual, tapi saat liburan mereka malah terlibat affair dengan cowok berondong.
Most of the time, this movie contains (lot of) intercourse scenes. Asli berasa nonton film bokep karena benar – benar tidak disensor. Vulgar. Ya khas film Perancis memang.
Di film ini juga digambarkan ternyata pandangan warga setempat ketika melihat hubungan yang terpaut jarak usia – dimana yang perempuan lebih tua – masih menganggap tidak lazim.
Jiwa sotoy saya pun tersentil. Apakah film ini dibuat untuk menyinggung ibu negara mereka, Brigitte Macron yang jauh lebih ‘matang’ daripada Presidennya, ya?
FRIENDZONE

Selalu semangat kalau nonton film dengan genre romcom Thailand. Pasti separuh isi filmnya bakalan bikin ketawa dan beneran aja, nonton film ini nggak berhenti ketawa!
Buat yang pernah nonton Little Thing Called Love pasti familiar lah ya sama pemainnya si cantik Baifern Pimchanok. Di film ini dia berperan sebagai Gink.
Bercerita tentang persahabatan antar lawan jenis Palm dan Gink semenjak SMA. Palm selalu ada untuk Gink apalagi di masa – masa sulit seperti ketika mereka membuntuti ayah Gink yang bertemu selingkuhannya di hotel. Sampai 10 tahun kemudian pun Palm nggak pernah absen menjadi teman terbaik buat Gink. Iya, beneran cuma teman.
Konflik di film ini lebih ke Gink yang semenjak nge-gap in Ayahnya selingkuh jadi nggak bisa percaya sama pacar – pacarnya. Pacar pertamanya, Luis selingkuh dan ketahuan ‘have sex’ di rumah mereka sendiri. Pacar keduanya, Ted ramah banget sama semua perempuan dan Gink pun jadi overworried sendiri.
Kebetulan Gink dan Ted itu bekerja sebagai manajemen artis dan punya project untuk menyanyikan sebuah lagu dalam berbagai bahasa. Pekerjaan Ted ini pun mengharuskan keliling beberapa negara berhadapan dengan banyak penyanyi cantik dan lebih muda.

Gink yang curigaan pun selalu memata – matai Ted dimana Palm juga dipaksa untuk ikutan. Ternyata, kecurigaan Gink benar karena ketika di Hongkong ada perempuan yang menjemput Ted dengan taksi. Gink pun kecewa sampai nekat mau bunuh diri (in a funny way) padahal, Palm udah bilang kalau Gink selalu curigaan kenapa nggak pacaran sama dirinya aja.
Endingnya mah ketebak dari awal ya, tapi jalan ceritanya yang manis dan nggak garing (ditambah ketawa – ketawa terus) bikin ibuk – ibuk yang seharian capek ngurus rumah dan anak kayak saya jadi happy sehabis nonton ini.
Buat yang kurang piknik kayak saya, film ini tambah seru buat ditonton karena syuting di berbagai negara; diantaranya Malaysia, Hongkong, Myanmar, dan Krabi. Serasa liburan tapi virtual jadinya lol. Dua jempol deh buat film Thailand.
***
Lagi pada nonton apa, nih di Netflix? Share dong buat referensi tontonan saya di bulan September 😀
[…] Baca Selengkapnya […]
LikeLike
Wah, filmnya bagus-bagus ya ternyata. Soalnya enggak langganan netflix dan jarang nonton tv, hehe. Lebih sering sosmed an mba
LikeLike
Waah aku lagi ngurangin banget sosmed-an Mba hehehe
LikeLike
Saya lagi kejar tayang TUA mba hehehe, seru ceritanya 😂 terus dulu kayaknya ada blogger yang bahas soal film Singapore versi pertama, itu mba Ayu apa bukan yah? Sebab karena blogger tersebut, saya jadi ikutan menonton yang pertama. Asli kocak filmnya hahahahaha dan itu film Singapore pertama yang saya lihat 😆 eh sekarang ternyata ada lanjutan ke duanya. Jadi penasaran 🙈
Ohya, kalau MILF baru mau saya tonton malam ini setelah tadi siang iseng buka Netflix dan poster si MILF terpasang segede gaban 😂 hahahaha. Setelah baca review mba Ayu jadi semakin ingin menontonnya. Thank you untuk rekomendasinya, mba 😁
LikeLike
Yes betul sempat tulis juga tentang yang pertama. Lucu kan Mba? Please nonton yang kedua ini kocak campur haru gitu.
Hahaha nonton MILF itu saya sambil ngumpet – ngumpet dan nunggu anak tidur karena buahayaaa
LikeLike
Kalau aku, belum nonton semua yang di list tapi TUA udah tahu ceritanya karena diceritain dari awal sampai habis 🤭 jadi nggak perlu nonton lagi huahaha.
Belakangan ini aku lagi jarang nonton tapi sesekali suka ikut nonton series Lucifer. Kak Ayu udah pernah nonton?
LikeLike
Ah Liaaa, nggak seru tauk kalau diceritain dulu hahahaha
Lucifer pernah nonton episode pertama tapi abis itu bosen. Bagu nggak sih Lia?
LikeLike
Wkwkw udah keburu diceritain soalnya tapi tetap terdengar seru sih kak :p
Itu alur ceritanya detektif-detektif gitu sih kak. Aku nontonnya juga menclak-menclok sih tapi masih okay buat ditonton sesekali wkwk
LikeLike
[…] Ayu Diah Lestari : What I Watched in August via Netflix […]
LikeLike