
Sekali – sekali ah saya ikutan nulis topik yang lagi hits.
Sudah beberapa minggu ini lagi ramai banget nih ngomongin film pendek ini. Udah pada nonton belum? Buat yang belum nonton, yuk melipir ke Youtube dulu. Soalnya postingan ini lumayan spoiler.
Tilik adalah sebuah film pendek berdurasi 30 menit. Mengambil latar belakang di kota kecil di Yogyakarta (soalnya sempat diliatin gapura bertuliskan Bantul) dan bercerita tentang ibu – ibu PKK yang mau pergi menjenguk Bu Lurah di rumah sakit. Perginya ngompreng naik truk terbuka yang mereka carter dari tetangga bernama Gotrek.
Film ini berisi dialog yang awalnya didominasi oleh Bu Tedjo, (sepertinya) OKB di kampung mereka yang sepanjang jalan membicarakan Dian. Dian ini digambarkan Bu Tedjo sebagai kembang desa yang sekarang punya hubungan dengan anak Bu Lurah. Mempunyai pekerjaan tidak jelas namun mampu beli barang – barang mewah. Isunya Dian ini adalah perempuan penggoda om – om. Awalnya ibu – ibu sangsi ditambah Yu Ning, salah satu penumpang mobil bak yang selalu menyanggah ucapan Bu Tedjo. Sayang penumpang lain tidak berpihak kepada Yu Ning karena Bu Tedjo menunjukkan sesuatu dari sosial media, yang menguatkan bukti Dian adalah perempuan tidak benar.
Sampai pertengahan film, rasanya gemas – gemas pengen nyubit Bu Tedjo ini. Apalagi bibirnya itu lho, monyong ke kanan dan kiri bikin tambah pingin nyocolin sambal. Tapi ngakak juga soalnya jadi teringat diri saya sendiri. Sebagai Gemini ya nggak heran lagi lah kalau hobi ngegosip sampai dicap Miss Julid sama orang – orang. But then again, tidak akan ada asap toh kalau tidak ada api.
Sampai di rumah sakit akhirnya sosok Dian muncul. Ternyata, Dian tidaklah seheboh yang diceritakan Bu Tedjo. Wajahnya kalem dan pakaian yang dikenakannya pun sopan. Tidak terlihat seperti perempuan penggoda yang biasa digambarkan di sinetron khas Ibukota.
Dari situ semakin benci dong ya dengan karakter Bu Tedjo. Makin ingin menghujat kalau Bu Tedjo ini tukang fitnah.
Sampai ketika di bagian akhirnya Dian masuk ke dalam mobil. Di dalamnya ada seorang laki – laki. Disini intinya Dian bilang dia capek karena Wahyu, anak Bu Lurah belum menerima dia.
Dan ternyata, Dian bukan punya hubungan dengan Wahyu melainkan dengan Bapaknya Wahyu, mantan suami Bu Lurah. Wow, sungguh sebuah plot twist yang hakiki 😂
Jadi intinya, kadang orang yang bergosip itu nggak selamanya menyebarkan berita bohong ya, sis. Karena ya yang saya bilang tadi, tidak mungkin ada asap kalau tidak ada api. Tidak mungkin ada berita jika tidak ada kejadian.
Inti keduanya lagi, berhati – hatilah di era serba internet ini. Salah ngomong sedikit jadi panjang nanti perkaranya. Inget kan, ada seorang influencer yang jadi hujatan masyarakat gara – gara bilang dia nggak takut covid dan malah sesak karena pakai masker? Atau masih ingat kah laki – laki yang dipenjara karena melakukan prank sembako yang ternyata berisi sampah kepada waria di jalanan?
Nah, kalau sudah digosipin jangan malah jadi marah sama si penggosipnya ya. Mereka buka mulut juga pasti karena ada sesuatu yang mereka lihat. Jangan asal men-cap “eh si X Julid banget ya mulutnya” karena suatu saat bisa jadi apa yang X lakukan ini bisa dilakukan salah satu dari kita.
Hidup Bu Tedjo!
[…] Baca Selengkapnya […]
LikeLike
Kak Ayu, terima kasih spoilernya 😆 dengan ini, aku jadi nggak perlu nonton videonya lagi soalnya nggak terlalu berminat untuk nonton huahahah jadi aku bersyukur banget kak Ayu bahas isi video ini, yang ternyata sangat plot twist ya 🤣
Pantesan karakter bu Tedjo ini jadi viral. Selain karena karakternya yang menyinggung sana sini, plot twist di akhir cerita semacam bikin ledakan yang luar biasa 🤣
Moral videonya juga dapet banget, jangan pernah lihat orang dari luarnya aja ya, karena dibalik itu semua banyak misteri yang sulit terungkap. Cukup buku aja yang dinilai dari covernya 😂
LikeLike
Hahahaha serius ga tertarik? Ini kocak banget lhoo. Tapi untunglah ada subtitle nya, kalau nggak aku juga nggak bakalan ngerti 😂
LikeLike
Hahahaha, Bu Tedjo ini sungguh menghibur, melihat bibirnya yang semangat bener kalo ngegosip :D. Tp gemes pengen nyumpelin juga :D.
Aku sbnrnya tipe anti kalo ketemu orang semacam Bu Tedjo :D. Bawaan pgn menghindar Krn pada dasarnya aku ga terlalu peduli Ama urusan org lain . 😀
Tapi memang hrs diakuin ‘bu tedjo’ ini banyaak kita temuin dalam lingkup pergaulan, ntah di desa atopun kota :D. Btw ya mba, aku sempet diomelin Ama temenku, Krn membela tokoh Dian :D. Karena aku anggab Dian ga salah Deket Ama ex suami Bu lurah. Udah cerai toh :D. Masalahnya soal etis dan tidak etis di mata warga desa menyangkut umur iniii :p. Buatku sih, asal bukan suami orang, ya ga masalah. Ya toh 😀
LikeLike
Bu Tedjo ini bikin kita ngaca sih karena di dalam diri kita ada ‘bu tedjo’ yang hidup di dalamnya. Kadang sadar atau nggak (dan keseringannya nggak) tiba – tiba ngomongin orang aja based on update an sosmednya
LikeLike
Mantaaap kak tulisannya! Aku terinspirasi banget sama cara nulis dan penjelasan di artikel ini. Mampir ya ke website saya: http://www.chindycerita.com
LikeLike
Mantap bagian mananya nih Mbak? 😂
LikeLike
sekaarng orang julid mah jd trending karena medsos juga, jaman dulu ya ada cuma karena tak terekspos saja
LikeLike
Betul banget mbaa hahaha
LikeLike
Hai hai! Salken Mb! Hahaha banyak sekali yang ulas Bu Tedjo ini ya di lini masa muncul terus. Mulutnya emang nggak pake rem sih ya, hahaha sepanjang jalan itu ada aja nyambungin gosip tentang Dian. Aku yang terhibur sewaktu mereka hampir kena tilang polisi. Di situ sih aku ngakak. Trus twist film ini juga bener binkin terperangah, eh ternyata gitu.
LikeLike
Halo! Salam kenal juga Mba. Mulut monyong kanan kirinya tu gemes banget yaa 😂😂 iya ih sama pas adegan temen mereka yang muntah itu kasian amat 😝
LikeLike