
Sudah semenjak awal diumumkan lockdown kehidupan kami agak berubah. Pasalnya, pandemi ini jadi mempengaruhi penghasilan saya dan Mas Adit. Mas adit bekerja di industri pariwisata dan tau dong ya industri ini sekarang lumayan terpuruk. Saya yang bekerja sebagai freelancer juga sekarang sepi job.
Kami nggak mungkin bergantung pada penghasilan satu kaki karena banyak post – post yang tidak boleh alpa untuk dibayarkan. Walhasil, sekarang kami dadakan jadi pedagang makanan mulai dari jamu, donat, siomay, sampai brownies. Hasilnya lumayan, meskipun nggak banyak tapibisa nambah – nambah buat jajan xing fu tang belanja bulanan.
Awal kami jualan ini marketingnya ke ibu – ibu komplek. Sekali buka pre order cukup banyak tapi pesanannya nggak sering. Tanggapan mereka pun cukup positif walaupun ada juga yang nyinyir ini itu. Masa sih ada tetangga yang bilang donat saya cuma donat instan karena bentuknya rapi seperti dicetak. Donat kan memang dicetak tengahnya, kalau ga dicetak namanya onde – onde. Saya lumayan terganggu juga waktu tau cuma Mas Adit selalu ngingetin saya buat tutup kuping kanan dan kiri.
Makin kesini, orderan kok makin sepi. Pembelinya juga itu – itu aja. Wajar sih, kami pikir orang – orang juga pastinya banyak yang struggling. Lebih pilih beli sembako daripada sekedar jajan donat atau siomay. Sempat saya kepikiran apa udahan aja usahanya jadi nggak perlu capek – capek lagi keluarin modal untuk beli bahan adonan dan segala macam loyang dan cetakan.
Ketika saya hampir putus asa, tiba – tiba ada Whatsapp chat yang masuk menanyakan pricelist dan menu. Saya kirimkan dan sempat menjawab beberapa pertanyaan yang dilemparkan. Setelah beberapa lama dia bertanya lagi
βKalau aku jadi reseller boleh, Kak?β
Saya nggak langsung jawab. Saya tunjukkan chat-nya ke Adit karena nantinya Adit lah yang bertanggung jawab untuk memproduksi orderan tersebut.
Ternyata Adit oke. Dan sejak itu setiap dua hari sekali rutin datang sebuah pesan dari orang yang sama berupa daftar pesanan.
Tidak disangkanya lagi, beberapa hari kemudian datang pesan dari orang baru yang kali ini ingin menggunakan jasa saya di hari bahagianya. Bukan satu atau dua, tapi lebih.
Tuhan ternyata baik sekali. Kemarin – kemarin saya diberikan ujian supaya sabar, supaya saya nggak cepat putus asa. Supaya saya tetap ingat Dia dan selalu bersyukur atas apapun yang saya miliki.
Terharu bacanyaaa π
Tuhan memang tidak pernah tidur ya kak. Semangat dan sukses terus buat usaha yang sedang dijalankan kak π€
LikeLike
Aaminn aminn. Terima kasih Lia, doa yang sama juga untuk Lia π
LikeLike
[…] Baca Selengkapnya […]
LikeLike
Semangat dan terus sukses ya mba, saya suka sama tulisan mba
LikeLike
Aamin. Terima kasih Mba Alya. Salam kenal yaa π
LikeLike
Salam kenal juga βΊ
LikeLike
Tuhan akan selalu ada untuk umat-Nya, mba π hehehe. Semangat terus jualannya semoga berkah, bisa dapat pemasukan melimpah ruah dan semoga semakin luas jangkauannya ~ π
Semangat terus, mba ππ
LikeLike
Ya mba, kadang kita aja yang suka lupa sama Tuhan dan terlena sama duniawi *sok puitis hehehe. Aamiin Mba Eno, doa yang sama juga untuk Mba Eno π
LikeLike
bacanga juga ikut seneng loh mba :). Memang yaaa di saat seperti ini, ujian banget buat kita utk ttp bersabar, dan slalu inget ke yang di Atas. Karena seperti apapun kondisinya, sebenarnya cuma Dia yg akan menurunkan rezeki.
Semoga rezeki jualannya makin banyaaak ya mba :), pandemi cepet berakhir, jd semua orang terutama yg kerja di bidang travel bisa bangkit lagi kayak dulu π
LikeLike
Iyaa. Ini ujian buat aku dan banyak orang di luar sana. Selalu bersyukur aja yang penting masih dikasih sehat ya, Mba Fanny
LikeLike
Aku terharuuu T_T karena kondisi yang sama dialami orangtuaku yang bisnis F&B. Memang ya, di saat kita masih ingin berjuang, Tuhan pasti bukakan jalan dan memberikan yang terbaik. Semangat teruss Mba Ayu, suami dan si kecil! Semoga kalian diberkati dan sehat lalu yaa (:
LikeLike
Aamiin. Semangat juga untuk orangtuanya Mba Jane yaa. This too shall pass π
LikeLike